"ADA IKAN DIBALIK KALENG ?"
Di era globalisasi ini kehidupan manusia tidak dapat dipisahkan dari yang namanya Ilmu pengetahuan dan teknologi atau yang biasa kita sebut IPTEK, mulai dari hal yang kecil sampai masalah yang paling vital semua tidak lepas dari IPTEK, kita senantiasa membutuhkan sebuah sarana yang membantu dan memudahkan kita dalam melakukan berbagai hal serta aktivitas kita sehari-hari salah satunya yaitu dengan IPTEK. Setiap hari diberbagai media baik televisi maupun cetak selalu ‘menghidangkan’ berbagai pengetahuan serta teknologi yang serba canggih yang bisa memenuhi kebutuhan individu maupun masyarakat yang kian meningkat. Semua orang dapat merasakan begitu banyaknya kemudahan yang dapat dinikmati Orang berperjalanan jauh dalam waktu yang singkat dengan alat transportasi seperti pesawat terbang, dapat dengan mudah berkomunikasi dengan orang lain yang jaraknya beribu-ribu kilometer dengan telephone, mengerjakan sesuatu dengan ringan karena ditemukanya alat-alat penunjang dan masih banyak lagi.
Perkembangan IPTEk di dunia tidak hanya membawa dampak positif saja yang banyak sekali manfaat yang bisa diperoleh manusia, namun disamping itu IPTEK juga tidak jarang menimbulkan dampak negatif yang merugikan manusia dan perlu dikaji ulang untuk meminimalisir dampak negatif tersebut.
Oleh karena itu, kesadaran dan tanggungjawab kita dituntut lebih tinggi agar efek negatif dari kemajuan ilmu pengetahuan alam dan teknologi dapat ditekan sekecil mungkin.
Teknik secara umum diartikan sebagai alat perlengkapan dan metode
membuat sesuatu. Teknologi adalah ilmu terapan dan suatu cara untuk
teknik memproduksi atau memproses membuat sesuatu yang lebih
mengembangkan ketrampilan manusia.
Terdapat beberapa proses teknik yaitu :
- Fase Teknik Destruktif, yaitu untuk memecahkan segala permasalahan dan kebutuhannya, manusia langsung mengambil dari alam tidak ada usaha untuk mengembalikannya ke alam
- Fase Teknik Konstruktif, yaitu mampu melakukan penciptaan sehingga menghasilkan kebudayaan baru yang sebelumnya tidak terdapat di alam.
- Fase Modern, yaitu merupakan puncak perkembangan teknik yang telah dicapai manusia.
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kebutuhan pokok disebut juga kebutuhan primer yaitu kebutuhan yang paling mendasar dan harus dipenuhi oleh manusia. Kebutuhan primer manusia yaitu berupa pangan,sandang serta papan. Perkembangan IPTEK berpengaruh pada keberlangsungan manusia dalam memenuhi kebutuhan primernya tersebut. Kali ini saya akan menjelaskan tentang dampak Ikan Kaleng dalam memenuhi kebutuhan primer, terutama pada pangan (makanan).
B. Tujuan Pembahasan
- Dapat mengetahui dengan jelas apa arti kebutuhan primer
- Dapat mengetahui keuntungan penggunaan kaleng sebagai wadah pangan
- Dapat mengetahui kelemahan produk kaleng
- Dapat mengetahui dampak positif dari makanan kaleng
- Dapat mengetahui dampak negatif dari makan kaleng
C. Rumusan Masalah
- Apa yang dimaksud dengan kebutuhan primer ?
- Apa saja keuntungan penggunaan kaleng sebagai wadah pangan ?
- Kelemahan apa saja yang terdapat pada produk kaleng ?
- Apa saja dampak positif dari makanan kaleng ?
- Apa saja dampak negatif dari makanan kaleng ?
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
Ikan merupakan sumber protein hewani dan juga memiliki kandungan gizi yang tinggi di antaranya mengandung mineral, vitamin, dan lemak tak jenuh. Protein dibutuhkan tubuh untuk pertumbuhan dan pengganti sel-sel tubuh kita yang telah rusak. Selain air, protein merupakan bagian utama dari susunan (komposisi) tubuh kita.
Produksi ikan secara modern
Produksi ikan secara modern
Olahan ikan yang satu ini memang kerap kali dijadikan solusi bagi sebagian orang yang malas memasak ikan segar. Selain, rasanya yang enak dan gurih kemudahan pengolahan yang ditawarkan membuat ikan semakin akrab saja di kalangan masyarakat. Bermacam olahan juga bisa dibuat dari olahan ikan yang dikemas dalam wadah kaleng ini, mulai dari ditumis, dicampur sayuran hijau, dimakan dengan roti tawar, dijadikan saus spaghetti, dll.
Ikan merupakan lauk pauk yang umum bagi masyarakat. Ikan segar dapat diperoleh dari kali, danau, atau laut. Untuk memperoleh produksi ikan yang dapat dipasarkan, orang mempergunakan keramba di sungai atau di danau. Untuk menghindari pembusukan dijalankan teknologi penjemuran di panas matahari sehingga diperoleh ikan kering, atau diberi garam sehingga diperoleh ikan asin. Teknologi modern mempergunakan kaleng sebagai sarana pengawetannya selalu tahan lama dan baunya tidak mengganggu lingkungan. Selain itu di Jepang penangkapan ikan kini telah berkembang secara modern yaitu dengan alat ultrasonik yang dapat menarik ikan – ikan yang ada didalam laut sehingga nelayan tidak perlu susah – susah menangkap ikan dengan jaring dan alat pancing lainnya.
Pengalengan ikan adalah salah satu teknik pengolahan dengan cara memanaskan ikan dalam wadah kaleng yang ditutup rapat untuk menonaktifkan enzim, membunuh mikroorganisme, dan mengubah ikan dalam bentuk mentah menjadi produk yang siap disajikan tetapi memiliki kandungan nilai gizi yang sedikit menurun karena proses denaturasi protein akibat proses pemanasan bila dibandingkan dengan ikan segar, namun lebih tinggi bila dibandingkan sumber protein nabati seperti tahu dan tempe.
Metode pengawetan dengan cara pengalengan ditemukan oleh Nicholas Appert, seorang ilmuwan Prancis. Pengalengan makanan merupakan suatu cara pengawetan bahan bahan makanan yang dikemas secara hermetis dan kemudian disterilkan. Pengemasan secara hermetis dapat diartikan bahwa penutupannya sangat rapat, sehingga tidak dapat ditembus oleh udara, air, kerusakan akibat oksidasi, ataupun perubahan cita rasa. Di dalam pengalengan makanan, bahan pangan dikemas secara hermetis (hermetic) dalam suatu wadah, baik kaleng, gelas, atau alumunium.
Metode pengawetan dengan cara pengalengan ditemukan oleh Nicholas Appert, seorang ilmuwan Prancis. Pengalengan makanan merupakan suatu cara pengawetan bahan bahan makanan yang dikemas secara hermetis dan kemudian disterilkan. Pengemasan secara hermetis dapat diartikan bahwa penutupannya sangat rapat, sehingga tidak dapat ditembus oleh udara, air, kerusakan akibat oksidasi, ataupun perubahan cita rasa. Di dalam pengalengan makanan, bahan pangan dikemas secara hermetis (hermetic) dalam suatu wadah, baik kaleng, gelas, atau alumunium.
Pada pengawetan pangan, secara teknis ada beberapa cara yang menggunakan prinsip mikrobiologis yaitu mengurangi jumlah seminimal mungkin mikroorganisme pembusuk, mengurangi kontaminasi mikroorganisme, menciptakan suasana lingkungan yang tidak disukai oleh mikroorganisme dengan cara pemanasan dan radiasi. Pemusnahan mikroorganisme dengan pemanasan pada pengalengan ikan pada prinsipnya menyebabkan denaturasi protein, serta menonaktifkan enzim yang membantu proses metabolisme. Penerpan panas dapat bermacam-macam tergantung dari jenis mikroorganismenya, fase mikroorganisme, dan kondisi lingkungan spora bakteri. Semakin rendah suhu yang diberikan semakin banyak waktu yang diperlukan untuk pemanasan. Pada pengalengan, yang perlu diwaspadai adalah bakteri anaerob seperti Closteridium botullinum yang tahan terhadap suhu tinggi.
Perkembangan Iptek pada Ikan Kaleng masuk pada fase proses modern :
Perkembangan Iptek pada Ikan Kaleng masuk pada fase proses modern :
Fase proses modern
Dalam pembuatan ikan kaleng dengan menggunakan mesin canggih dan inovatif. Fase tekniknya
merupakan fase tehnik modern yang merupakan fase yang mampu melakukan
penciptaan berupa mesin. berbeda dengan proses pada zaman dulu
yang merupakan fase teknik destruktif yang memecahkan masalahnya
langsung dari alam.
Dari keterangan perkembangan iptek pada ikan kaleng. Berdampak positive karena proses pembuatannya mempermudah manusia dalam proses pengolahannya dan prosesnya juga menggunakan mesin yang sangat bermanfaat bagi manusia.
Dari keterangan perkembangan iptek pada ikan kaleng. Berdampak positive karena proses pembuatannya mempermudah manusia dalam proses pengolahannya dan prosesnya juga menggunakan mesin yang sangat bermanfaat bagi manusia.
Keuntungan utama penggunaan kaleng sebagai wadah pangan adalah :
1. Kaleng dapat menjaga bahan pangan yang ada di dalamnya. Makanan yang ada di dalam wadah yang tertutup secara hermetis dapat dijaga terhadap kontaminasi oleh mikroba, serangga, atau bahan asing lain yang mungkin dapat menyebabkan kebusukan atau penyimpangan penampakan dan cita rasanya.
2. Kaleng dapat juga menjaga bahan pangan terhadap perubahan kadar air yang tidak diinginkan.
3. Kaleng dapat menjaga bahan pangan terhadap penyerapan oksigen, gas-gas lain, bau-bauan, dan partikel-partikel radioaktif yang terdapat di atmosfer.
4. Untuk bahan pangan berwarna yang peka terhadap reaksi fotokimia, kaleng dapat menjaga terhadap cahaya.
Kelemahan produk kaleng :
Karena diolah dengan suhu tinggi, produk pengalengan aseptik umumnya kehilangan cita rasa segarnya. Pemanasan suhu tinggi juga menurunkan nilai gizi produk. Khususnya komponen yang mudah rusak oleh panas. Misalnya, vitamin dan lemak tak jenuh. Fortifikasi (penambahan) vitamin dapat dilakukan untuk mengganti kehilangan selama proses.
Produk kaleng juga umumnya kehilangan sifat segar. Lihat saja teksturnya. Umumnya lebih lunak dari bahan segarnya. Satu lagi yang tidak menguntungkan ialah timbulnya rasa "taint" kaleng (rasa seperti besi) yang terkadang cukup mengganggu. Rasa ini timbul terutama bila coating kaleng tidak sempurna.
Dampak positif terhadap makanan kaleng :
- Jadi lebih praktis dalam menyajikannya
- Lebih menghemat waktu pengolahannya
- Mempermudah mendapatkannya
Dampak negatif yang terdapat pada makanan kaleng :
1. Makanan kaleng bisa saja terdapat belatung, rambut tikus, dan juga telur serangga. Jangan menyebut hal ini berlebihan, makanan kaleng yang diolah tanpa standarisasi yang baik bisa saja menjadi sarang beberapa organisme yang merugikan.
2. Lembaga Obat dan Makanan Amerika (FDA) menyebutkan beberapa makanan kaleng yang memiliki dampak negatif bagi kesehatan. Di antaranya : nanas kalengan mengandung jamur bahkan hingga 20 persen, buah berry mengandung 4 larva per 100 gram, oregano kalengan mengandung 1.250 fragmen serangga per 10 gram, dan kayu manis bubuk kemasan mengandung 1 miligram kotoran hewan per pon.
3. Para peneliti dari Universitas Washington, menghitung perbedaan biaya antara makanan sehat dan juga makanan kaleng. Dari hasil penelitiannya, mereka juga menemukan adanya 2.000 kalori di beberapa makanan siap saji dan juga makanan kaleng.
4. Produsen makanan kalengan mungkin saja mengecoh dari mana asal bahan-bahan yang digunakan. Contohnya dalam salad kalengan. Ada beberapa campuran bahan makanan yang benar-benar segar dengan bahan yang sudah tidak layak.
5. Para peneliti di Tufts University baru-baru ini meneliti 269 jenis makanan kalengan untuk mengetahui jumlah nutrisinya. Diketahui, hampir dari 20 persen dari sampel dilaporkan memiliki jumlah kalori yang tidak sama dengan apa yang ditulis di kemasan.
6. Menurut Institute of Brain Chemistry and Human Nutrition at London Metropolitan University, daging ayam diolah dikemas dengan kalang, memiliki protein sebanyak 33 persen lebih sedikit.
7. salah satu jenis buah yang rentan terhadap memar, dan rusak akrena serangga adalah buah persik. Dalam penelitiannya, FDA menyebutkan bahwa buah persik yang sengaja dikalengkan sebelumnya direndam dalam bahan kimia dalam berminggu-minggu dan kemudian dikirim ke supermarket.
8. Kandungan lemak trans dalam makanan kalengan juga lebih tinggi, bahkan hingga 49 gram.
9. Para penliti di University Soulthampton, menemukan bahwa makanan kaleng mengandung pewarna yang membahayakan, terlebih bagi anak-anak.
10. Pusat Pengendalian Penyakit dan Pencegahan, Amerika, memperkirakan bahwa setiap tahun, 48.000 orang Amerika menerima keracunan makanan dari makanan kaleng yang terkontaminasi.
a. Kesimpulan
Dari beberapa urain di atas dapat di simpulkan bahwa perkembangan iptek sangat berpengaruh pada keberlangsungan manusia dalam memenuhi kebutuhan primer, Maka manusia semakin mudah dan praktis dalam memenuhi kebutuhan primernya, terutama pangan.
b. Saran
setelah membaca tulisan ini di harapkan para pembaca bisa mengetahui dampak perkembangan iptek dalam memenuhi kebutuhan primer terutama pangan dan bisa menambah pengetahuan bagi para pembacanya.
Sumber :
http://jamaluddin27.student.umm.ac.id/2012/09/20/dampak-iptek-terhadap-kebutuhan-pokok/
http://www.x3-prima.com/2010/01/ikan-kaleng.html
Sumber lain : dari berbagai macam sumber lewat Google Search Engine
http://jamaluddin27.student.umm.ac.id/2012/09/20/dampak-iptek-terhadap-kebutuhan-pokok/
http://www.x3-prima.com/2010/01/ikan-kaleng.html
Sumber lain : dari berbagai macam sumber lewat Google Search Engine
Terima Kasih :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar