Senin, 29 Desember 2014

KOMPONEN DARI SISTEM PADA PT. SETIAJAYA MOBILINDO CIBUBUR

NamaKelompok:
1.      Aliza Indriani Pratiwi (40212652)
2.      Endah Dahlia (42212490)
3.      Linati Zindriasih (44212216)
4.      Rismawati (46212475)
5.      Steffy Apriyanti (48212089)

KOMPONEN DARI SISTEM PADA PT. SETIAJAYA MOBILINDO CIBUBUR

Ada beberapa elemen yang membentuk sebuah sistem, yaitu : tujuan, masukan, proses, keluaran, batas, mekanisme pengendalian dan umpan balik serta lingkungan. Berikut penjelasan mengenai elemen-elemen yang membentuk sebuah sistem pada PT. Setiajaya Mobilindo Cibubur :
1.      Tujuan

Pada PT. Setiajaya Mobilindo Cibubur terdapat tujuan dari sebuah sistem yaitu penjualan kredit mobil yang bekerjasama dengan pihak lising.
2.      Masukan
Masukan (input) sistem adalah segala sesuatu yang masuk ke dalam sistem dan selanjutnya menjadi bahan untuk diproses. Berikut contoh inputan dari PT. Setiajaya Mobilindo Cibubur:




3.      Proses
Proses merupakan bagian yang melakukan perubahan atau transformasi dari masukan menjadi keluaran yang berguna dan lebih bernilai. Adapun jaringan prosedur penjualan kredit mobil dengan menggunakan software SAP pada PT. Setiajaya Mobilindo Cibubur adalah sebagai berikut :
            Tampilan cover software SAP pada PT. Setiajaya Mobilindo Cibubur

1.  Pada tampilan awal software SAP PT.Setiajaya Mobilndo Cibubur, ada beberapa moduls yaitu Administration, Sales A/R, Purchasing A/P, Business Partners, Banking, Inventory seperti ditunjukkan oleh gambar di bawah ini.


Gambar 4.2.6 Tampilan software SAP pada PT. Setiajaya Mobilindo Cibubur.
Sumber: PT. Setiajaya Mobilindo Cibubur.
 2.      Lalu, pilih sales-A/R---->Sales Quotation, digunakan untuk menginput data pelanggan baru yang melakukan pembelian mobil secara tunai maupun kredit yang dilakukan oleh Sales Counter dan isikan datanya seperti gambar di bawah.


Gambar 4.2.6 Tampilan software SAP pada PT. Setiajaya Mobilindo Cibubur.
Sumber: PT. Setiajaya Mobilindo Cibubur.
  
3. Masih pada tampilan software Sales – A/R ----> Sales Order, untuk proses pembuatan SPK dan perhitungan nilai penjualan baik harga kendaraan, discount maupun PO (Purchase Order) yang dilakukan oleh bagian gudang (pengiriman).


Gambar 4.2.6 Tampilan software SAP pada PT. Setiajaya Mobilindo Cibubur.
Sumber: PT. Setiajaya Mobilindo Cibubur.
 4.   Masih pada tampilan software  Sales – A/R ---> Delivery yaitu Pengalokasian kendaraan yang akan dikirim pada pelanggan setelah melalui proses Sales Order, proses ini masih dilakukan oleh bagian gudang (pengiriman)





Gambar 4.2.6 Tampilan software SAP pada PT. Setiajaya Mobilindo Cibubur.
Sumber: PT. Setiajaya Mobilindo Cibubur.
      5. Masih pada tampilan software Sales – A/R ---> A/R Invoice alur yang melanjutkan dari proses   delivery untuk pencatatan penjualan baik penjualan tunai maupun kredit apabila penjualan kredit ada dua tahap penginputan A/R  Invoice penginputan  yang dilakukan oleh bagian penjualan, seperti yang ditunjunkkan gambar di bawah ini.
  •  Tahap Satu

Gambar 4.2.6 Tampilan software SAP pada PT. Setiajaya Mobilindo Cibubur.
Sumber: PT. Setiajaya Mobilindo Cibubur.

  • Tahap Dua 




Gambar 4.2.6 Tampilan software SAP pada PT. Setiajaya Mobilindo Cibubur.
Sumber: PT. Setiajaya Mobilindo Cibubur. 

4.      Keluaran
Keluaran (output) merupakan hasil dari pemrosesan. Pada sistem informasi, keluaran bisa berupa suatu informasi, saran, cetakan laporan, dan sebagainya.
Adapun keluaran di PT. Setiajaya Mobilindo Cibubur adalah informasi bahwa barang tersebut sudah dapat dikirim dengan dikeluarkannya bukti serah terima barang dari pihak lising.
  




5.      Batas
Batas (boundary) sistem adalah pemisah antara sistem dan daerah di luar sistem (lingkungan). Adapun pertumbuhan pada PT. Setiajaya Mobilindo Cibubur dipengaruhi oleh pembelian konsumen, gerakan pesaing dan keterbatasan dana dari pihak leasing. Tentu saja batas sebuah sistem dapat dikurangi atau dimodifikasi sehingga akan mengubah perilaku sistem. Sebagai contoh dengan memperbanyak kerjasama dengan pihak leasing, maka sebuah perusahaan dapat mengurangi keterbasaan dana.
6.      Mekanisme pengendalian dan umpan balik
Umpan balik ini digunakan untuk mengendalikan baik masukan maupun proses. Tujuannya adalah untuk mengatur agar sistem berjalan sesuai dengan tujuan. Dengan adanya pengendalian sistem internal yang baik pada PT. Setiajaya Mobilindo Cibubur maka akan meningkatkan kinerja perusahaan agar mencapai tujuan perusahaan yaitu memperoleh omset yang tinggi dan memberikan kepuasan kepada konsumen.
7.      Lingkungan
Lingkungan adalah segala sesuatu yang berada di luar sistem. Lingkungan bisa berpengaruh terhadap operasi sistem dalam arti bisa merugikan atau menguntungkan sistem itu sendiri.
Lingkungan yang berada di luar sistem dari PT. Setiajaya Mobilindo Cibubur adalah konsumen sebagai item  terhadap sistem yang dapat menguntungkan bagi pihak perusahaan dan kelangsungan kinerja perusahaan misalnya konsumen merasa puas dengan pelayanan perusahaan. Tetapi apabila konsumen merasa tidak puas akan menimbulkan pencintraan tidak baik bagi perusahaan dan ini dapat merugikan bagi perusahaan.
 



Jumat, 31 Oktober 2014

KOMPONEN ATAU ELEMEN DARI SISTEM

Ada beberapa elemen yang membentuk sebuah sistem, yaitu : tujuan, masukan, proses, keluaran, batas, mekanisme pengendalian dan umpan balik serta lingkungan. Berikut penjelasan mengenai elemen-elemen yang membentuk sebuah sistem :

1. Tujuan

Setiap sistem memiliki tujuan (Goal), entah hanya satu atau mungkin banyak. Tujuan inilah yang menjadi pemotivasi yang mengarahkan sistem. Tanpa tujuan, sistem menjadi tak terarah dan tak terkendali. Tentu saja, tujuan antara satu sistem dengan sistem yang lain berbeda.

Kesimpulan
Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objektif). Kalau sistem tidak mempunyai tujuan, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Tujuan dari sistem sangat menentukan sekali, masukkan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem.


2. Masukan

Masukan (input) sistem adalah segala sesuatu yang masuk ke dalam sistem dan selanjutnya menjadi bahan yang diproses. Masukan dapat berupa hal-hal yang berwujud (tampak secara fisik) maupun yang tidak tampak. Contoh masukan yang berwujud adalah bahan mentah, sedangkan contoh yang tidak berwujud adalah informasi (misalnya permintaan jasa pelanggan).

Kesimpulan
Masukan (input) adalah energi yang dimasukkan kedalam sistem. Masukan dapat berupa masukan peralatan (maintenence input) dan masukan sinyal (signal input). Mantenance input adalah energi yang diproses agar didapatkan keluaran. Sebagai contoh didalam sistem komputer, program adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya sedangkan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.


3. Proses

Proses merupakan bagian yang melakukan perubahan atau transformasi dari masukan menjadi keluaran yang berguna dan lebih bernilai, misalnya berupa informasi dan produk, tetapi juga bisa berupa hal-hal yang tidak berguna, misalnya saja sisa pembuangan atau limbah. Pada pabrik kimia, proses dapat berupa bahan mentah. Pada rumah sakit, proses dapat berupa aktivitas pembedahan pasien.

Kesimpulan
Proses yaitu suatu sistem mempunyai bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Pada sistem informasi, proses dapat berupa suatu tindakan yang bermacam-macam misalnya meringkas data, melakukan perhitungan dan mengurutkan data.


4. Keluaran

Keluaran (output) merupakan hasil dari pemrosesan. Pada sistem informasi, keluaran bisa berupa suatu informasi, saran, cetakan laporan, dan sebagainya.

Kesimpulan
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukan berupa bahan baku dan bahan-bahan yang lain menjadi keluaran berupa barang jadi. Sistem akuntansi akan mengolah transaksi menjadi laporan keuangan dan laporan-laporan lain yang dibutuhkan oleh manajemen.


5. Batas

Yang disebut batas (boundary) sistem adalah pemisah antara sistem dan daerah di luar sistem (lingkungan). Batas sistem menentukan konfigurasi, ruang lingkup, atau kemampuan sistem. Sebagai contoh, tim sepakbola mempunyai aturan permainan dan keterbatasan kemampuan pemain. Pertumbuhan sebuah toko kelontong dipengaruhi oleh pembelian pelanggan, gerakan pesaing dan keterbatasan dana dari bank. Tentu saja batas sebuah sistem dapat dikurangi atau dimodifikasi sehingga akan mengubah perilaku sistem. Sebagai contoh, dengan menjual saham ke publik, sebuah perusahaan dapat mengurangi keterbasatan dana.

Kesimpulan
Batas sistem (boundary) merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipasang sebagai suatu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.


6. Mekanisme Pengendalian dan Umpan Balik

Mekanisme pengendalian (control mechanism) diwujudkan dengan menggunakan umpan balik (feedback), yang mencuplik keluaran. Umpan balik ini digunakan untuk mengendalikan baik masukan maupun proses. Tujuannya adalah untuk mengatur agar sistem berjalan sesuai dengan tujuan.

Kesimpulan
Dengan adanya umpan balik (feedback) sistem yang sedang berjalan bisa dikendalikan dengan baik sehingga semua sesuai dengan tujuan.


7. Lingkungan

Lingkungan adalah segala sesuatu yang berada di luar sistem. Lingkungan bisa berpengaruh terhadap operasi sistem dalam arti bisa merugikan atau menguntungkan sistem itu sendiri. Lingkungan yang merugikan tentu saja harus ditahan dan dikendalikan supaya tidak mengganggu kelangsungan operasi sistem, sedangkan yang menguntungkan tetap harus terus dijaga, karena akan memacu terhadap kelangsungan hidup sistem.
 
Kesimpulan
Lingkungan dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat bersifat merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi dari sistem dan dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedang lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak maka akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.

 
Sumber: 
  • http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem
  • Eriyatno. 1999. “Ilmu Sistem: Meningkatkan Mutu dan Efektivitas Manajemen. Jilid Satu. IPB Press, Bogor. Hal. 26.

Senin, 13 Oktober 2014

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

Dalam kesempatan kali ini saya akan membahas tentang Sistem Informasi Manajemen. Sebelum membahas lebih lanjut tentang sistem informasi manajemen, sebaiknya kita mengetahui pengertian dari SISTEM, INFORMASI dan MANAJEMEN itu sendiri.


PENGERTIAN SISTEM

Sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri dari dua atau lebih komponen yang berinteraksi atau berhubungan satu sama lain untuk mencapai suatu tujuan.

Konsep sistem di ibaratkan jika anda mempunyai sebuah sepeda tetapi tidak ada rodanya, maka sepeda itu tidak akan berfungsi. Sepeda itu tidak dapat dikatakan suatu sistem karena masih ada komponen yang kurang.


PENGERTIAN INFORMASI

Informasi ibarat darah yang mengalir di dalam tubuh suatu organisasi, sehingga informasi ini sangat penting di dalam suatu organisasi. Informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian yang nyata yang digunakan untuk pengambilan keputusan.

Misalnya informasi "Menabrak" merupakan informasi yang kurang jelas. Informasi ini hanya menerangkan suatu kejadian saja, yaitu menabrak. Kesatuan nyata, yaitu apa yang ditabrak, oleh siapa,dengan apa dan dimana tidak dijelaskan oleh informasi tersebut. Supaya infromasi menjadi lebih berguna dan lebih mempunyai arti bagi penerimanya, seharusnya berbunyi : "si Anto mengendarai mobil dan menabrak tiang listrik di Jalan Raya Puncak kilometer 7".


PENGERTIAN MANAJEMEN

Manajemen adalah suatu proses yang terdiri dari rangkaian kegiatan, seperti perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengendalian/pengawasan yang dilakukan untuk menentukan dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya.


Setelah kita mengetahui pengertian dari SISTEM, INFORMASI dan MANAJEMEN, sekarang kita membahas apa itu Sistem Informasi Manajemen?

PENGERTIAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SIM (Sistem Informasi Manajemen) dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari interaksi sistem-sistem informasi yang bertanggung jawab mengumpulkan dan mengolah data untuk menyediakan informasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen di dalam kegiatan perencanaan dan pengendalian.


Salah satu contoh kasus penerapan Sistem Informasi Manajemen pada PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. yaitu

Bidang Operasional
 
Dari sisi operasional, pelayanan difokuskan untuk memberikan jasa layanan tol yang modern dan berkualitas. Hal tersebut dilakukan Jasa Marga melalui peralihan dari sistem yang berbasis SDM (human-based) menjadi berbasis teknnologi (technology-based), yaitu penerapan sistem transaksi elektronik dengan menggunakan e-Toll Card. Penerapan Gardu Tol Otomatis (GTO) dilakukan untuk mendukung penerapan e-Toll Card tersebut. GTO di khususkan bagi pengguna jalan tol golongan I (kategori kendaraan non bus) yang menggunakan e-Toll Card untuk melakukan transaksi di tol.
 
Penerapan sistem transaksi elektronik tersebut memberikan layanan transaksi yang lebih cepat serta memberikan kemudahan bagi pengguna jalan tol dengan tidak diperlukannya uang tunai dalam bertransaksi. Selain itu, Jasa Marga menerapkan sistem informasi dan komunikasi pelayanan lalu lintas terpadu dan efektif, dengan mengintensifkan pemantauan kondisi lalu lintas secara real-time melalui kamera CCTV (closed-circuit television), mempercepat proses mendapatkan informasi terkait kondisi lalu lintas secara real time melalui rambu elektronik Variable Message Sign (VMS) dan Pusat Informasi Lalu Lintas Jasa Marga, sehingga response time bagi petugas di lapangan dan informasi yang  disampaikan kepada pengguna jalan tersedia dengan cepat, akurat dan real time.
 
Selain itu pembakuan standard operating procedure (SOP) mengenai seluruh aspek pelayanan mulai dari aspek keamanan, kelancaran arus lalu lintas serta perawatan dan pemeliharaan jalan tol dilakukan Jasa Marga untuk mendukung komitmennya terhadap peningkatan pelayanan kepada pengguna jalan tol.
 
Strategi terkait pemeliharaan jalan tol difokuskan pada penerapan sistem kontrak berdasarkan kinerja dengan jaminan minimum 2 (dua) tahun, pelaksanaan peningkatan kapasitas jalan tol, penataan lingkungan jalan tol sesuai karakteristik masing-masing ruas jalan tol serta penambahan lajur jalan tol yang kapasitasnya sudah mendekati 0,8 dan memiliki lahan yang memadai.

Untuk menunjang strategi-strategi di atas, Jasa Marga menjalankan berbagai kebijakan yang terkait dengan pendanaan dan manajemen organisasi sebagai fungsi pendukung untuk menjalankan strategi usaha. Dalam hal pendanaan, Jasa Marga tidak berhutang dalam valuta asing (valas) karena pendapatan Perseroan semuanya dalam rupiah, dengan demikian Perseroan terhindar dari setiap gejolak mata uang. Sumber dana Perseroan berasal dari arus kas internal (pendapatan tol) serta sumber eksternal yang dicari dari sumber yang paling efisien dari segi biaya dan penarikannya pun sesuai dengan kebutuhan. Sumber dana eksternal berasal dari pasar modal, perbankan dan pasar uang. Setelah jalan tol baru beroperasi hutang Bank akan di-refinance dengan hutang jangka panjang lainnya yaitu dengan menerbitkan obligasi yang mempunyai tenor lebih panjang.
Disamping itu, dana idle ditempatkan secara selektif dengan hasil yang optimal melalui penempatan dana pada instrumen portofolio yang aman, seperti deposito.

Strategi di bidang organisasi dilakukan dengan menjadikan Kantor Pusat sebagai Investment Holding Company sementara Anak Perusahaan/Kantor Cabang sebagai SBU (Strategic Business Unit). Dengan strategi tersebut sebagian besar wewenang operasional yang ada di Kantor Pusat didelegasikan ke kantor Cabang/Anak Perusahaan sehingga proses pengambilan keputusan dapat menjadi lebih efisien dan efektif. Setiap SBU didorong untuk menjadi organisasi yang memiliki knowledge capital. Jasa Marga terus-menerus melakukan pelatihan dan pengembangan seperti mengikutkan karyawan pada pelatihan-pelatihan yang mengarah pada pembentukan sikap yang berkinerja prima, memberikan pelatihan kepemimpinan yang berorientasi pada kepemimpinan bisnis dan teknis,  meningkatkan frekuensi pelatihan GCG,  mengembangkan program pelatihan yang membangun budaya kerja yang kompetitif secara berkesinambungan.
Sebagai upaya untuk mendorong karyawan untuk terus berkarya, Perseroan menerapkan sistem remunerasi berdasarkan kompetensi yang dikaitkan dengan kinerja serta standar yang berlaku di industri (best industry practices). Evaluasi dan perbaikan sistem pengelolaan SDM dilakukan secara terus-menerus sehingga kinerja karyawan terus meningkat yang pada akhirnya dapat meningkatkan kinerja operasional Perseroan.


Demikian pembahasan mengenai pengertian sistem, informasi, manajemen serta pengertian dari sistem informasi manajemen itu sendiri dan contoh kasus penerapan sistem informasi manajemen pada perusahaan PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. Semoga berguna dan bermanfaat bagi kalian. Terima kasih


Sumber :


 

Selasa, 03 Juni 2014

SEGMENTASI PASAR


Segmentasi pasar, kata yang cukup menakutkan dan terkesan rumit bagi sebagian pemula yang terjun membangun bisnis. Padahal, segmentasi pasar adalah salah satu elemen penting dalam strategi pemasaran yang akan kita lakukan (bahkan terlalu penting) .

Baiklah, akan saya terangkan dengan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami apa itu segmentasi pasar. Menurut Hermawan Kertajaya, pengertian segmentasi pasar adalah sebuah metode bagaimana memandang pasar secara kreatif.


Masih bingung dengan pengertian segmentasi pasar diatas?

Begini, salah satu efek apabila kita tidak mengetahui siapa segmentasi pasar yang tepat bagi produk adalah apa yang akan kita lakukan dan berapa biaya pemasaran yang sudah dikeluarkan akan menjadi sia-sia belaka. Walaupun produk /jasa yang kita tawarkan itu unik dan bernilai.

Contoh segmentasi pasar adalah jualan tas branded dengan harga 25 juta  kemudian anda jual ke wanita yang penghasilan bulanannya 1.5 juta  (targeting & segmentation).

Walaupun si tas  tersebut sudah anda diskon gila-gilaan sampai 50 % (promotion), si wanita yang anda tawarkan tadi  tidak akan membeli. Kenapa? Karena itu bukan kebutuhan dia. Beda kalau anda jual ke segmentasi pasar pecinta tas brande, ke wanita karier dengan penghailan bulanan 20 jutaan, ke ibu ibu pejabat , akan lain hasilnya.

Hal itu juga sama saja dengan anda jual daging ayam ke segmentasi pasar orang yang vegetarian atau anda jual sirip ikan hiu ke pasar tradisional yang belum tentu orang yang suka makan seafood dan yang berkantong tebal datang ke tempat tersebut. Hasilnya pasti nol besar, walaupun harga sudah anda turunkan mati-matian sampai ngos-ngosan. Perilaku konsumen-nya berbeda.

 
Lalu bagaimana cara mengetahui segmentasi pasar?

Lakukan riset pasar! Setelah anda mengetahui siapa target pasar anda, anda akan lebih mudah melakukan penawaran produk anda.Jadi, lihatlah selalu segmentasi pasar anda secara kreatif. Tentukan segmentasi pasar konsumen mana yang anda pilih, rancang taktik pemasaran anda, baru anda jual “barang dagangannya”.

 
Sumber:

KEWIRAUSAHAAN


1. Jelaskan definisi Kewirausahaan menurut Ahli Ekonomi, Ahli Manajemen, dan Menurut Pelaku usaha!

  • Ahli Ekonomi
Wirausaha adalah orang yang mengkombinasikan factor-faktor produksi seperti sumber daya alam, tenaga kerja, material, dan peralatan lainnya untuk meningkatkan nilai yang lebih tinggi dari sebelumnya. Wirausaha juga merupakan orang yang memperkenalkan perubahan-perubahan, inovasi dan perbaikan produksi lainnya. Dengan kata lain, wirausaha adalah seseorang atau sekelompok orang yang mengorganisasikan factor-faktor produksi, sumber daya alam, tenaga, modal dan keahlian untuk tujuan memproduksi barang dan jasa.

  • Ahli Manajemen
Wirausaha adalah seseorang yang memiliki kemampuan dalam menggunakan dan mengkombinasikan sumber daya seperti keuangan, material, tenaga kerja, keterampilan untuk menghasilkan produk, proses produksi, bisnis dan orgasisasi usaha baru (Marzuki Usman, 1997:3). Wirausaha adalah seseorang yang memiliki kombinasi unsur-unsur internal yang meliputi motivasi, visi, komunikasi, optimism, dorongan, semangat dan kemampuan memanfaatkan peluang usaha.

  • Pelaku Bisnis/Usaha
Menurut Scarborough dan Zimmerer (1993 : 35), wirausaha adalah orang yang menciptakan suatu bisnis baru dalam menghadapi resiko dan ketidakpastian dengan maksud untuk memperoleh keuntungan dan pertumbuhan dengan cara mengenali peluang dan mengkombinasikan sumber-sumber daya yang diperlukan untuk memanfaatkan peluang tersebut.


2. Sebutkan faktor-faktor penyebab keberhasilan wirausaha!

  • Memiliki visi dan tujuan yang jelas. Hal ini berfungsi untuk menebak ke mana langkah dan arah yang dituju sehingga dapat diketahui langkah yang harus dilakukan oleh pengusaha tersebut.
  • Inisiatif dan selalu proaktif. Ini merupakan ciri mendasar di mana pengusaha tidak hanya menunggu sesuatu terjadi, tetapi terlebih dahulu memulai dan mencari peluang sebagai pelopor dalam berbagai kegiatan.
  • Berorientasi pada prestasi. Pengusaha yang sukses selalu mengejar prestasi yang lebih baik daripada prestasi sebelumnya. Mutu produk, pelayanan yang diberikan, serta kepuasan pelanggan menjadi perhatian utama. Setiap waktu segala aktifitas usaha yang dijalankan selalu dievaluasi dan harus lebih baik dibanding sebelumnya.
  • Berani mengambil risiko. Hal ini merupakan sifat yang harus dimiliki seorang pengusaha kapanpun dan dimanapun, baik dalam bentuk uang maupun waktu.
  • Kerja keras. Jam kerja pengusaha tidak terbatas pada waktu, di mana ada peluang di situ dia datang. Kadang-kadang seorang pengusaha sulit untuk mengatur waktu kerjanya. Benaknya selalu memikirkan kemajuan usahanya. Ide-ide baru selalu mendorongnya untuk bekerja kerjas merealisasikannya. Tidak ada kata sulit dan tidak ada masalah yang tidak dapat diselesaikan.
  • Bertanggungjawab terhadap segala aktifitas yang dijalankannya. baik sekarang maupun yang akan datang. Tanggungjawab seorang pengusaha tidak hanya pada segi material, tetapi juga moral kepada berbagai pihak.
  • Komitmen pada berbagai pihak merupakan ciri yang harus dipegang teguh dan harus ditepati. Komitmen untuk melakukan sesuatu memang merupakan kewajiban untuk segera ditepati dana direalisasikan.
  • Mengembangkan dan memelihara hubungan baik dengan berbagai pihak baik yang berhubungan langsung dengan usaha yang dijalankan maupun tidak. Hubungan baik yang perlu dlijalankan, antara lain kepada : para pelanggan, pemerintah, pemasok, serta masyarakat luas.


3. Sebutkan ciri dan watak yang harus dimiliki oleh seorang wirausahawan!

Ciri-ciri seorang wirausaha adalah:
  • Percaya diri
  • Berorientasikan tugas dan hasil
  • Berani mengambil risiko
  • Kepemimpinan
  • Keorisinilan
  • Berorientasi ke masa depan
  • Jujur dan tekun

Watak seorang wirausaha adalah:
  • Memiliki sifat keyakinan, kemandirian, individualitas, optimisme.
  • Selalu berusaha untuk berprestasi, berorientasi pada laba, memiliki ketekunan dan ketabahan, memiliki tekad yang kuat, suka bekerja keras, energik dan memiliki inisiatif.
  • Memiliki kemampuan mengambil risiko dan suka pada tantangan.
  • Bertingkah laku sebagai pemimpin, dapat bergaul dengan orang lain dan suka terhadap saran dan kritik yang membangun.
  • Memiliki inovasi dan kreativitas tinggi, fleksibel, serba bisa dan memiliki jaringan bisnis yang luas.
  • Memiliki persepsi dan cara pandang yang berorientasi pada masa depan.
  • Memiliki keyakinan bahwa hidup itu sama dengan kerja keras.


4. Sebutkan tahap-tahap melakukan wirausaha!
  • Tahap memulai, tahap di mana seseorang yang berniat untuk melakukan usaha mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan, diawali dengan melihat peluang usaha baru yang mungkin apakah membuka usaha baru, melakukan akuisisi, atau melakukan franchising. Juga memilih jenis usaha yang akan dilakukan apakah di bidang pertanian, industri / manufaktur / produksi atau jasa.
  • Tahap melaksanakan usaha atau diringkas dengan tahap "jalan", tahap ini seorang wirausahawan mengelola berbagai aspek yang terkait dengan usahanya, mencakup aspek-aspek : pembiayaan, SDM, kepemilikan, organisasi, kepemimpinan yang meliputi bagaimana mengambil resiko dan mengambil keputusan, pemasaran, dan melakukan evaluasi.
  • Mempertahankan usaha, tahap di mana wirausahawan berdasarkan hasil yang telah dicapai melakukan analisis perkembangan yang dicapai untuk ditindaklanjuti sesuai dengan kondisi yang dihadapi
  • Mengembangkan usaha, tahap di mana jika hasil yang diperoleh tergolong positif atau mengalami perkembangan atau dapat bertahan maka perluasan usaha menjadi salah satu pilihan yang mungkin diambil.

 
5. Sebutkan kompetensi yang harus dimiliki wirausahawan!
  1. Knowing your business yaitu harus mengetahui usaha apa yang akan dilakukan. Seorang wirausaha harus mengetahui segala sesuatu yang ada hubungannya dengan usaha atau bisnis yang akan lakukan. Misalnya, seorang yang akan melakukan bisnis perhotelan maka ia harus memiliki pengetahuan tentang perhotelan. Untuk bisnis pemasaran komputer, ia harus memiliki pengetahuan tentang cara memasarkan komputer. 
  2. Knowing the basic business management yaitu mengetahui dasar-dasar pengelolaan bisnis, misalnya cara merancang usaha, mengorganisasi dan mengendalikan perusahaan, termasuk dapat memperhitungkan, memprediksi, mengadministnasikan dan membukukan kegiatan- kegiatan usaha. Mengetahui manajemen bisnis beranti memahami kiat, cara, proses, danpengelolaan semua sumber daya secara efektif dan efisien.
  3. Having the proper attitude yaitu memiliki sikap yang benar terhadap usaha yang dilakukannya. Ia harus bersikap sebagai pedagang, industriawan, pengusaha yang sungguh- sungguh, dan tidak setengah hati.
  4. Having adequate capital yaitu memiliki modal yang cukup. Modal tidak hanya berbentuk materi, tetapi juga moril. Kepercayaan dan keteguhan hati merupakan modal utama dalam usaha. Oleh karena itu, harus cukup waktu cukup uang, tenaga, tempat, dan mental.
  5. Managing finances effectively yaitu memiliki kemampuan mengatur/ mengelola keuangan secara efektif dan efisien, mencari sumber dana dan menggunakannya secara tepat, serta mengendalikannya secara akurat.
  6. Managing time efficiently yaitu kemampuan mengatur waktu seefisien mungkin. Mengatur, menghitung, dan menepati waktu sesuai dengan kebutuhannya.
  7. Managing people yaitu kemampuan merencanakan, mengatur, mengarahkan, menggerakan (memotivasi), dan mengendalikan orang-orang dalam menjalankan perusahaan.
  8. Satisfying customer by providing high quality product yaitu memberi kepuasan kepada pelanggan dengan cara menyediakan barang dan jasa yang bermutu, benmanfaat, dan memuaskan.
  9. Knowing how to compete yaitu mengatahui strategi/cara bersaing. Wirausaha, harus dapat mengungkap kekuatan (strength), kelemahan (weakness), peluang (opportunity), dan ancaman (threat) dininya dan pesaing. Ia hanus menggunakan analisis SWOT baik terhadap dininya maupun terhadap pesaing. Copying with regulations and paperwork, yaitu membuat aturan/pedoman yang jelas (tersurat, tidak tersirat).

 
6. Sebutkan 8 anak tangga menuju puncak karir menurut alma!
  1. Mau Kerja Keras (Capacity for Hard Work
  2. Bekerjasama dengan Orang Lain (Getting Things Done With and Through People)
  3. Penampilan yang Baik (Good Appearance)
  4. Yakin dan Percaya diri (Self Confidence)
  5. Pandai Membuat Keputusan (Making Sound Decision)
  6. Mau Menambah Ilmu Pengetahuan (College Education)
  7. Ambisi Untuk Maju (Ambition Drive)
  8. Pandai Berkomunikasi (Ability to Communicate)

 
7. Sebutkan 4 kegiatan marketing plan!
  1. Analisa siatuasi lingkungan dan peluang pasar 
  2. Mengembangkan sasaran pemasaran
  3. Menetapkan strategi pemasaran
  4. Menciptakan taktik atau tindakan pelaksanaan

 
8. Jelaskan apa yang dimaksud dengan AIDA+S!

AIDA+S merupakan singkatan dari attention (perhatian), interest (tertarik), desire (keinginan), action (tindakan), dan satisfaction (kepuasan). AIDA+S merupakan salah satu konsep strategi pemasaran yang bisa diimplementasikan dalam dunia bisnis yang bertujuan untuk memberi kepuasan pada konsumen dan memberi keuntungan pada perusahaan. Konsep ini berlaku untuk setiap kegiatan bisnis yang dapat menarik hati konsumen.
 
Konsep AIDA+S terdiri atas lima komponen yaitu sebagai berikut:
  • Attention
Pertama kali kosumen dihubungi atau ditawari oleh perusahaan tertentu sehingga muncul perhatian (attention) pada diri konsumen (Galaksi, 2009:1). Pada tahap perhatian (attention) perusahaan berusaha agar calon konsumen memperhatikan penawaran yang dilakukannya. Untuk mendapatkan perhatian dari calon konsumen wirausaha harus memperlihatkan sikap yang baik, tutur kata dan cara berpakaian yang menarik yang akan memberikan penilaian yang positif dari calon konsumen yang akan berpengaruh terhadap terjadinya jual beli. Namun, Khani menyebut huruf A dalam konsep AIDA+S sebagai aware. Menurut Khani (2009:1) langkah pertama dalam strategi pemasaran adalah konsumen harus menyadari atau tahu (aware) akan keberadaan sebuah produk.
  • Interest
Interest adalah timbulnya minat konsumen terhadap barang yang sudah dia perhatikan (Galaksi, 2009:1). Sejalan dengan pendapat Galaksi, Khani juga berpendapat yang sama tentang interest (2009:1), yaitu setelah mengetahui segala sesuatu tentang produk itu akan timbul rasa tertarik (interest) pada diri konsumen. Pada tahap ini perusahaan berusaha meningkatkan perhatian calon konsumen menjadi minat dengan cara menciptakan suasana yang menyenangkan, mendengarkan, dan memahami kebutuhan konsumen.
  • Desire
Menurut Khani (2009:1) adanya ketertarikan tersebut akan menimbulkan hasrat, keinginan (desire) konsumen untuk membeli dan menggunakan produk yang ditawarkan oleh perusahaan tersebut. Pada tahap ini perusahaan harus dapat meyakinkan calon konsumen dengan menjelaskan keuntungan yang akan didapat calon konsumen apabila membeli produk yang ditawarkan serta kerugiannya jika tidak membeli produk tersebut. Hal-hal yang mempengaruhi keinginan membeli dari calon konsumen adalah faktor pendapatan, pendidikan, status sosial, jenis kelamin dan lain lain.
  • Action
Pada tahap tindakan (action) perusahaan harus dapat mewujudkan kebutuhan dan harapan konsumen dan memberikan keyakinan bahwa barang, jasa, dan ide yang dibeli merupakan langkah yang tepat yang dapat memberikan keuntungan bagi konsumen.
  • Satisfaction
Pada tahap kepuasan (satisfaction) perusahaan harus dapat memastikan bahwa kualitas barang, jasa dan ide yang dibeli sesuai denga harapan konsumen.


Sumber :
  
http://tutorial-triktips.blogspot.com/2010/03/faktor-faktor-keberhasilan-wirausaha.html
http://adesyams.blogspot.com/2009/06/proses-kewirausahaan.html
http://aam.ipi-leppindo.com/aam/?menu=posting&area=Pekanbaru&idpost=577&nolab=08 
http://www.dasibisnis.biz.id/2011/10/rencanan-pemasaran-marketing-plan.html 
http://afiyahnurkayati.blogspot.com/2012/02/pembandingan-swot-dengan-aidas.html 
http://id.wikipedia.org/wiki/Kewirausahaan 
https://www.facebook.com/SmkPelitaBungaBangsa/posts/518662228208225

Jumat, 02 Mei 2014

KEBAB TURKI BABA RAFI

Peluang Usaha Waralaba Asli Indonesia Yang Mendunia


Bagi anda yang gemar menyantap kuliner olahan khas timur tengah pasti pernah mencicipi nikmatnya kebab bukan? makanan asli daratan Arabia tersebut merupakan salah satu kuliner yang sudah banyak dikenal dan menyebar ke luar daerah aslinya, salah satunya ialah Indonesia.

Di Indonesia makanan lezat yang terbuat dari olahan daging yang dibungkus dengan roti kebab yang khas tersebut juga cukup digemari. Dengan rasanya yang gurih serta kaya akan rempah menjadikan kuliner yang satu ini cukup banyak mempunyai penggemar setia di Indonesia.

Tentang perkembangan makanan kebab di Indonesia, kini kulier yang satu ini sudah cukup banyak di jual terutama di kota-kota besar. Dan salah satu usaha kuliner kebab yang paling populer dan banyak di gemari saat ini adalah Kebab Turki Baba Rafi.

Dimulai pada tahun 2003, usaha yang berpusat di Jakarta ini kini sudah memiliki banyak sekali outlet di seluruh penjuru Indonesia. Tidak hanya itu, Kebab Baba Rafi juga telah melakukan ekspansi bisnis hingga ke luar negeri bahkan telah dinobatkan menjadi brand usaha kebab dengan jaringan terbesar di dunia. Berikut ulasan usaha Kebab Turki Baba Rafi yang bisa anda simak.


Perkembangan Usaha Kebab Turki Baba Rafi

Kuliner Kebab Turki Baba Rafi awalnya dikembangkan oleh seorang pengusaha muda bernama Hendy Setiono. Pria kelahiran kota Surabaya tersebut mengawali karirnya di dunia kuliner tepatnya pada tahun 2003. Pada waktu itu pria alumnus Universitas ITS tersebut rela putus kuliah dan total menjalani usaha barunya yaitu Kebab Turki Baba Rafi.

Pada awalnya inspirasi untuk berjualan kuliner kebab muncul saat ia pergi ke salah satu negara yang ada di daerah timur tengah yaitu Qatar.  Pada waktu itu ia berangkat kesana karena ayahnya yang mendapatkan penempatan kerja di sebuah perusahaan minyak di Qatar. Inspirasinya datang ketika ia melihat banyak sekali penjual kebab di sana. Dari situ ia berfikir bahwa kuliner kebab ini nampaknya mempunyai potensi untuk dikembangkan di Indonesia. Selain rasanya yang dirasa cocok dengan citarasa Indonesia, pada waktu itu kuliner kebab juga belum banyak ditemui di Indonesia.

Sepulang dari Qatar jadilah ia bersama kawannya Hasan Baraja, mengembangkan usaha kuliner kebab. Pada awalnya ia mencoba mengkreasikan kebab baik dari segi rasa dan ukuran agar dapat lebih pas dinikmati oleh masyarakat Indonesia. Setelah semuanya siap, ia kemudian meminjam modal sebesar Rp. 4 juta rupiah dari adik perempuannya.

Diluar perkiraan, usaha yang di mulai dari ide tak sengaja tersebut laku keras di daerah Surabaya. Selain kebab, ia juga menjual beberapa menu seperti hotdog, burger dan sandwich. Produk Kebab Turki Baba Rafi  dijual dengan harga antara Rp 8 hingga Rp 12 ribu per item. Selain rasanya yang memang nikmat, sajian Kebab Turki Baba Rafi pun terkesan unik dan menarik.

Oleh karena itu hanya dalam 2 tahun Kebab Turki Baba Rafi sudah dikenal oleh masyarakat luas hingga keluar Surabaya. Tahun 2005 Kebab Turki Baba Rafi memulai program kemitraan waralabanya. Melihat potensi yang sangat besar,francise Kebab Turki Baba Rafi dengan cepat menyebar ke seluruh penjuru tanah air bahkan hingga ke luar negeri seperti di Malaysia, Filiphina bahkan hingga ke wilayah Eropa.


Omset
 
"Omset 1 outlet biasanya sekitar Rp 10-15 juta per bulan, bahkan ada yang mencapai Rp 60 juta, tergantung dari lokasi usahanya. Usaha ini sangat prospektif untuk dikembangkan karena semakin lama makanan kebab banyak dikenal masyarakat."


Menu

Kebab Turki Baba Rafi menyediakan kebab sebagai menu utamanya. Selain kebab, menu lain yang disediakan antara lain shawarma, hot dog, roti kane, hamburger,keripik, dan makanan beku. Ada beberapa isi kebab, antara lain kebab sapi, kebab ayam, kebab pisang cokelat, kebab sayuran dan kebab telur keju. Ukuran kebab tersedia dalam ukuran reguler dan kecil.


Penghargaan

Kebab Turki Baba Rafi sudah memantapkan keeksistensinya dalam waralaba kuliner. Berikut ini sederetan penghargaan yang diraih oleh Kebab Turki Baba Rafi.
  • "Perusahaan Kebab Nasional Pertama dengan Sistem Franchise dan Jumlah Gerai Terbanyak di Indonesia" dalam ajang Rekor Bisnis oleh Tera Foundation dan Koran Sindo
  • "The Indonesian Small Medium Business Entrepreneur Award 2006 (ISMBEA 2006)" versi Wirausaha dan Keuangan
  • "The Best Franchise to Invest" versi Majalah SWA dan "Indonesia Franchisor of the Year 2009" dalam ajang Indonesia Franchise Awardoleh Asosiasi Franchise Indonesia
  • "Franchise Top of Mind" oleh Info Franchise
  • "Most Promosing Entrepreneurship" dalam ajang Asia Pasific Entrepreneurship Award tahun 2008
  • "Kelas Sektor Industri" dan "Kategori Waralaba Sosial" oleh Junior Chamber International dan United Nation Global Compact
  • "Waralaba Paling Sukses" dari Peluang Franchise, diberikan oleh Joko Widodo


Alamat Pengelola Kebab Turki Baba Rafi

Bagi anda yang tertarik mengetahui lebih dalam mengenai sistem serta proses kemitraan waralaba Kebab Turki Baba Rafi bisa menghubungi pengelola di:
Kantor Pusat Kebab Turki Baba Rafi

Alamat : Jl. RS. Fatmawati Raya No. 33 Pondok Labu, Jakarta Selatan. Indonesia
Telepon : +6221-7660487 / 75900970 / +6281-210-522-358
Fax : +6221-7503071
Website : Babarafi.com
E-mail : info@babarafi.com
Sosial Media : twitter.com/KebabBabaRafi, facebook.com/kebabturki


Referensi:

Minggu, 02 Februari 2014

ERD - PEMINJAMAN BUKU PERPUSTAKAAN

 DEFINISI ERD 


Entitiy Relationship Diagram atau lebih dikenal dengan (ERD) merupakan salah satu metode pemodelan basis data yang digunakan untuk menghasilkan skema konseptual untuk jenis/model semantik sistem. Dimana sistem seringkali memiliki sistem data relasional, dan ketentuannya bersifat Top-Down.

Dalam hal ini kita akan menjelaskan dan menggambarkan contoh kasus dengan penggambaran ERD. 


Nama Anggota Kelompok :
  1. Aliza Indriani Pratiwi
  2. John Mario H.B
  3. Linati Zindriasih
  4. Rismawati
  5. Steffy Apriyanti
  6. M. Afif F
  7. Rafli Tri.S
Soal Nomor 1 :

Pada saat mendaftar menjadi anggota perpustakaan Fakultas, dicatatlah nama, nomor mahasiswa dan alamat mahasiswa. Setelah itu mereka baru bisa meminjam buku di perpustakaan. Buku-buku yang dimiliki perpustakaan banyak sekali jumlahnya. Tiap buku memiliki data nomor buku, judul, pengarang, penerbit, tahun terbit. Satu buku bisa ditulis oleh beberapa pengarang.

Tentukan entitas, atribut dan relasi dari deskripsi di atas dengan menggambar ERDnya.

Dari soal diatas dapat disimpulkan, bahwa seorang mahasiswa dapat meminjam buku, jika dia menjadi atau terdaftar sebagai anggota perpustakaan fakultas.


A. Menentukan Entitas, Atribute dan Relasi
  1. Entitas merupakan individu yang dapat mewakili sesuatu yang nyata yang dapat digambarkan oleh data. Disini entitas dari kasus diatas adalah: 1. Mahasiswa, 2. KAP (kartu anggota perpustakaan) 3. Buku Pinjam
  2. Atribute merupakan pendeskripsian karakteristik dari entitas. Disini Atribute dari kasus diatas terdiri dari: Nama, NPM, Alamat, Nomor Buku, Judul Buku, Pengarangan, Penerbit dan Tahun terbit
  3. Relasi merupakan penghubung dari Entitas yang berkaitan dan hubungan antar entitas dengan relasi terbentuk dalam garis. Disini relasi dari kasus diatas adalah: 1. Membuat, 2. Menyajikan


B. Mengetahui Bentuk Notasi ERD



C. Pembuatan ERD Peminjaman Buku Perpustakaan

Setelah kita mengetahui Entitas, Relasi, Atribut dan mengetahui bentuknya, maka kita bisa membuat gambar ERD dari contoh kasus diatas.


Gambar diatas menggambarkan ERD dari peminjaman Buku Perpustakaan

 
Referensi: 


http://dharmanacyber.com/2013/01/entity-relationship-diagram-erd.htm






Nama Anggota Kelompok :
  1. Citra Widiyanti 
  2. Desi Nur Elista 
  3. Dwi Seftyaningtyas 
  4. Pitria Juliani Riezki 
  5. Putri 
  6. Syarifah Nur Faiza 
  7. Viliayanti Serawa
Soal Nomor 2 :

Seperti deskripsi soal nomor 1, namun ada beberapa tambahan penjelasan seperti berikut:
Seorang mahasiswa boleh meminjam beberapa buku. Satu buku boleh dipinjam beberapa mahasiswa. Semua mahasiswa sangat pelu buku sehingga tidak ada yang tidak pernah meminjam ke perpustakaan. Setiap peminjam akan dicatat tanggal peminjamannya. Semua mahasiswa disiplin mengembalikan buku tepat satu minggu setelah peminjaman.

Gambarkan ERDnya!!

MODEL ENTITY – RELATIONSHIP

Model Entity Relationship : Suatu penyajian data dengan menggunakan Entity dan Relationship

Entity :
Objek secara fisik : Buku, Perpustakaan, Mahasiswa 
Objek secara konsep : Meminjam

Relationship :


 Atribut :
  • Atribut Multivalue



Derajat dari Relationship :
  • Trenary degree (Derajat Tiga)

Cardinality Ratio Constraint
  • M : N
 
 
 
 Participation Constraint
  • Partial Participation                                                        

Diagram ERD
 
 
Referensi :

http://hocuspocus23.blogspot.com/2014/02/tugas-erd-softskill.html





Nama Anggota Kelompok :
  1. Amanda Dewi Purwandari 
  2. Anggani Narita
  3. Dismas Mardhika
  4. Hendra Agus 
  5. Merryta Elsa R
Soal Nomor 3 :
 
Seperti soal nomor 2, namun ada beberapa tambahan penjelasan seperti berikut : Mahasiswa kadang-kadang terlambat mengembalikan buku, sehingga dikenakan denda. Besarnya denda adalah Rp 500,- per hari keterlambatan. Mahasiswa dianggap terlambat jika mengembalikan buku lebih lama dari 1 minggu.
 
Gambarkan ERDnya
 
Referensi:

http://amandadewi13.blogspot.com/2014/01/soal-erd-softskill.html
 
 
Semoga bermanfaat, Terima kasih