Jumat, 31 Oktober 2014

KOMPONEN ATAU ELEMEN DARI SISTEM

Ada beberapa elemen yang membentuk sebuah sistem, yaitu : tujuan, masukan, proses, keluaran, batas, mekanisme pengendalian dan umpan balik serta lingkungan. Berikut penjelasan mengenai elemen-elemen yang membentuk sebuah sistem :

1. Tujuan

Setiap sistem memiliki tujuan (Goal), entah hanya satu atau mungkin banyak. Tujuan inilah yang menjadi pemotivasi yang mengarahkan sistem. Tanpa tujuan, sistem menjadi tak terarah dan tak terkendali. Tentu saja, tujuan antara satu sistem dengan sistem yang lain berbeda.

Kesimpulan
Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objektif). Kalau sistem tidak mempunyai tujuan, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Tujuan dari sistem sangat menentukan sekali, masukkan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem.


2. Masukan

Masukan (input) sistem adalah segala sesuatu yang masuk ke dalam sistem dan selanjutnya menjadi bahan yang diproses. Masukan dapat berupa hal-hal yang berwujud (tampak secara fisik) maupun yang tidak tampak. Contoh masukan yang berwujud adalah bahan mentah, sedangkan contoh yang tidak berwujud adalah informasi (misalnya permintaan jasa pelanggan).

Kesimpulan
Masukan (input) adalah energi yang dimasukkan kedalam sistem. Masukan dapat berupa masukan peralatan (maintenence input) dan masukan sinyal (signal input). Mantenance input adalah energi yang diproses agar didapatkan keluaran. Sebagai contoh didalam sistem komputer, program adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya sedangkan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.


3. Proses

Proses merupakan bagian yang melakukan perubahan atau transformasi dari masukan menjadi keluaran yang berguna dan lebih bernilai, misalnya berupa informasi dan produk, tetapi juga bisa berupa hal-hal yang tidak berguna, misalnya saja sisa pembuangan atau limbah. Pada pabrik kimia, proses dapat berupa bahan mentah. Pada rumah sakit, proses dapat berupa aktivitas pembedahan pasien.

Kesimpulan
Proses yaitu suatu sistem mempunyai bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Pada sistem informasi, proses dapat berupa suatu tindakan yang bermacam-macam misalnya meringkas data, melakukan perhitungan dan mengurutkan data.


4. Keluaran

Keluaran (output) merupakan hasil dari pemrosesan. Pada sistem informasi, keluaran bisa berupa suatu informasi, saran, cetakan laporan, dan sebagainya.

Kesimpulan
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukan berupa bahan baku dan bahan-bahan yang lain menjadi keluaran berupa barang jadi. Sistem akuntansi akan mengolah transaksi menjadi laporan keuangan dan laporan-laporan lain yang dibutuhkan oleh manajemen.


5. Batas

Yang disebut batas (boundary) sistem adalah pemisah antara sistem dan daerah di luar sistem (lingkungan). Batas sistem menentukan konfigurasi, ruang lingkup, atau kemampuan sistem. Sebagai contoh, tim sepakbola mempunyai aturan permainan dan keterbatasan kemampuan pemain. Pertumbuhan sebuah toko kelontong dipengaruhi oleh pembelian pelanggan, gerakan pesaing dan keterbatasan dana dari bank. Tentu saja batas sebuah sistem dapat dikurangi atau dimodifikasi sehingga akan mengubah perilaku sistem. Sebagai contoh, dengan menjual saham ke publik, sebuah perusahaan dapat mengurangi keterbasatan dana.

Kesimpulan
Batas sistem (boundary) merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipasang sebagai suatu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.


6. Mekanisme Pengendalian dan Umpan Balik

Mekanisme pengendalian (control mechanism) diwujudkan dengan menggunakan umpan balik (feedback), yang mencuplik keluaran. Umpan balik ini digunakan untuk mengendalikan baik masukan maupun proses. Tujuannya adalah untuk mengatur agar sistem berjalan sesuai dengan tujuan.

Kesimpulan
Dengan adanya umpan balik (feedback) sistem yang sedang berjalan bisa dikendalikan dengan baik sehingga semua sesuai dengan tujuan.


7. Lingkungan

Lingkungan adalah segala sesuatu yang berada di luar sistem. Lingkungan bisa berpengaruh terhadap operasi sistem dalam arti bisa merugikan atau menguntungkan sistem itu sendiri. Lingkungan yang merugikan tentu saja harus ditahan dan dikendalikan supaya tidak mengganggu kelangsungan operasi sistem, sedangkan yang menguntungkan tetap harus terus dijaga, karena akan memacu terhadap kelangsungan hidup sistem.
 
Kesimpulan
Lingkungan dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat bersifat merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi dari sistem dan dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedang lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak maka akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.

 
Sumber: 
  • http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem
  • Eriyatno. 1999. “Ilmu Sistem: Meningkatkan Mutu dan Efektivitas Manajemen. Jilid Satu. IPB Press, Bogor. Hal. 26.

Senin, 13 Oktober 2014

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

Dalam kesempatan kali ini saya akan membahas tentang Sistem Informasi Manajemen. Sebelum membahas lebih lanjut tentang sistem informasi manajemen, sebaiknya kita mengetahui pengertian dari SISTEM, INFORMASI dan MANAJEMEN itu sendiri.


PENGERTIAN SISTEM

Sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri dari dua atau lebih komponen yang berinteraksi atau berhubungan satu sama lain untuk mencapai suatu tujuan.

Konsep sistem di ibaratkan jika anda mempunyai sebuah sepeda tetapi tidak ada rodanya, maka sepeda itu tidak akan berfungsi. Sepeda itu tidak dapat dikatakan suatu sistem karena masih ada komponen yang kurang.


PENGERTIAN INFORMASI

Informasi ibarat darah yang mengalir di dalam tubuh suatu organisasi, sehingga informasi ini sangat penting di dalam suatu organisasi. Informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian yang nyata yang digunakan untuk pengambilan keputusan.

Misalnya informasi "Menabrak" merupakan informasi yang kurang jelas. Informasi ini hanya menerangkan suatu kejadian saja, yaitu menabrak. Kesatuan nyata, yaitu apa yang ditabrak, oleh siapa,dengan apa dan dimana tidak dijelaskan oleh informasi tersebut. Supaya infromasi menjadi lebih berguna dan lebih mempunyai arti bagi penerimanya, seharusnya berbunyi : "si Anto mengendarai mobil dan menabrak tiang listrik di Jalan Raya Puncak kilometer 7".


PENGERTIAN MANAJEMEN

Manajemen adalah suatu proses yang terdiri dari rangkaian kegiatan, seperti perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengendalian/pengawasan yang dilakukan untuk menentukan dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya.


Setelah kita mengetahui pengertian dari SISTEM, INFORMASI dan MANAJEMEN, sekarang kita membahas apa itu Sistem Informasi Manajemen?

PENGERTIAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SIM (Sistem Informasi Manajemen) dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari interaksi sistem-sistem informasi yang bertanggung jawab mengumpulkan dan mengolah data untuk menyediakan informasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen di dalam kegiatan perencanaan dan pengendalian.


Salah satu contoh kasus penerapan Sistem Informasi Manajemen pada PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. yaitu

Bidang Operasional
 
Dari sisi operasional, pelayanan difokuskan untuk memberikan jasa layanan tol yang modern dan berkualitas. Hal tersebut dilakukan Jasa Marga melalui peralihan dari sistem yang berbasis SDM (human-based) menjadi berbasis teknnologi (technology-based), yaitu penerapan sistem transaksi elektronik dengan menggunakan e-Toll Card. Penerapan Gardu Tol Otomatis (GTO) dilakukan untuk mendukung penerapan e-Toll Card tersebut. GTO di khususkan bagi pengguna jalan tol golongan I (kategori kendaraan non bus) yang menggunakan e-Toll Card untuk melakukan transaksi di tol.
 
Penerapan sistem transaksi elektronik tersebut memberikan layanan transaksi yang lebih cepat serta memberikan kemudahan bagi pengguna jalan tol dengan tidak diperlukannya uang tunai dalam bertransaksi. Selain itu, Jasa Marga menerapkan sistem informasi dan komunikasi pelayanan lalu lintas terpadu dan efektif, dengan mengintensifkan pemantauan kondisi lalu lintas secara real-time melalui kamera CCTV (closed-circuit television), mempercepat proses mendapatkan informasi terkait kondisi lalu lintas secara real time melalui rambu elektronik Variable Message Sign (VMS) dan Pusat Informasi Lalu Lintas Jasa Marga, sehingga response time bagi petugas di lapangan dan informasi yang  disampaikan kepada pengguna jalan tersedia dengan cepat, akurat dan real time.
 
Selain itu pembakuan standard operating procedure (SOP) mengenai seluruh aspek pelayanan mulai dari aspek keamanan, kelancaran arus lalu lintas serta perawatan dan pemeliharaan jalan tol dilakukan Jasa Marga untuk mendukung komitmennya terhadap peningkatan pelayanan kepada pengguna jalan tol.
 
Strategi terkait pemeliharaan jalan tol difokuskan pada penerapan sistem kontrak berdasarkan kinerja dengan jaminan minimum 2 (dua) tahun, pelaksanaan peningkatan kapasitas jalan tol, penataan lingkungan jalan tol sesuai karakteristik masing-masing ruas jalan tol serta penambahan lajur jalan tol yang kapasitasnya sudah mendekati 0,8 dan memiliki lahan yang memadai.

Untuk menunjang strategi-strategi di atas, Jasa Marga menjalankan berbagai kebijakan yang terkait dengan pendanaan dan manajemen organisasi sebagai fungsi pendukung untuk menjalankan strategi usaha. Dalam hal pendanaan, Jasa Marga tidak berhutang dalam valuta asing (valas) karena pendapatan Perseroan semuanya dalam rupiah, dengan demikian Perseroan terhindar dari setiap gejolak mata uang. Sumber dana Perseroan berasal dari arus kas internal (pendapatan tol) serta sumber eksternal yang dicari dari sumber yang paling efisien dari segi biaya dan penarikannya pun sesuai dengan kebutuhan. Sumber dana eksternal berasal dari pasar modal, perbankan dan pasar uang. Setelah jalan tol baru beroperasi hutang Bank akan di-refinance dengan hutang jangka panjang lainnya yaitu dengan menerbitkan obligasi yang mempunyai tenor lebih panjang.
Disamping itu, dana idle ditempatkan secara selektif dengan hasil yang optimal melalui penempatan dana pada instrumen portofolio yang aman, seperti deposito.

Strategi di bidang organisasi dilakukan dengan menjadikan Kantor Pusat sebagai Investment Holding Company sementara Anak Perusahaan/Kantor Cabang sebagai SBU (Strategic Business Unit). Dengan strategi tersebut sebagian besar wewenang operasional yang ada di Kantor Pusat didelegasikan ke kantor Cabang/Anak Perusahaan sehingga proses pengambilan keputusan dapat menjadi lebih efisien dan efektif. Setiap SBU didorong untuk menjadi organisasi yang memiliki knowledge capital. Jasa Marga terus-menerus melakukan pelatihan dan pengembangan seperti mengikutkan karyawan pada pelatihan-pelatihan yang mengarah pada pembentukan sikap yang berkinerja prima, memberikan pelatihan kepemimpinan yang berorientasi pada kepemimpinan bisnis dan teknis,  meningkatkan frekuensi pelatihan GCG,  mengembangkan program pelatihan yang membangun budaya kerja yang kompetitif secara berkesinambungan.
Sebagai upaya untuk mendorong karyawan untuk terus berkarya, Perseroan menerapkan sistem remunerasi berdasarkan kompetensi yang dikaitkan dengan kinerja serta standar yang berlaku di industri (best industry practices). Evaluasi dan perbaikan sistem pengelolaan SDM dilakukan secara terus-menerus sehingga kinerja karyawan terus meningkat yang pada akhirnya dapat meningkatkan kinerja operasional Perseroan.


Demikian pembahasan mengenai pengertian sistem, informasi, manajemen serta pengertian dari sistem informasi manajemen itu sendiri dan contoh kasus penerapan sistem informasi manajemen pada perusahaan PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. Semoga berguna dan bermanfaat bagi kalian. Terima kasih


Sumber :