Minggu, 19 Mei 2013

DIVIDEN TUNAI DAN DIVIDEN SAHAM

Definisi Dividen

Dividen adalah pembagian oleh perusahaan kepada paea pemegang sahamnya secara pro rata (proporsional). Calon pembeli dan penjual saham sangat berkepentingan terhadap kebijakan dan praktik dividen perusahaan.
 
Dividen terdiri atas 4 jenis, yaitu:
•    Dividen Tunai
•    Dividen Properti
•    Dividen Scrip (Surat promes untuk membayar sejumlah uang tunai)
•    Dividen Saham
 

Dividen Tunai

Dividen tunai (cash dividend) adalah pembagian uang tunai secara pro rata kepada pemegang saham. Mayoritas perusahaan membagikan dividen bagi para pemegang saham dalam bentuk uang tunai. 

Ada 4 tanggal penting yang perlu diperhatikan dalam perlakuan akuntansi dividen berjenis uang tunai, yaitu:
  1. Tanggal Pengumuman, adalah tanggal pada saat dewan direksi mengumumkan akan dibagikannya dividen dalam bentuk uang tunai. Pada saat ini perusahaan melakukan pengakuan akan utang dividen dengan mendebit saldo laba ditahan. 
  2. Tanggal Ex-Dividen, adalah tanggal pada saat tanggal penghentian penjualan saham di bursa untuk sementara. Penghentian penjualan saham sementara dilakukan (mungkin 1 atau 2 hari), tiada lain agar perusahaan punya waktu untuk melakukan pemutahiran (update) buku besar “Ekuitas Pemegang Saham”.
  3. Tanggal Pencatatan, adalah tanggal pada saat para pemegang saham dapat melihat nilai dividen yang akan diterimanya melalui memorandum pencatatan dividen tunai yang dibuat oleh perusahaan. Pada saat ini, tidak ada jurnal yang perlu dibuat. Perusahaan hanya perlu menunjukan memo pencatatan dividennya saja, sehingga pemegang saham bisa melihat berapa persisnya jumlah uang tunai yang akan diterima.
  4. Tanggal Pembayaran, adalah tanggal pada saat dividen dibayarkan. Pada saat yang sama perusahaan mencatat pengeluaran kas untuk pembayaran dividen, sekaligus mengeliminasi ‘Utang Dividen’ yang diakui pada saat tanggal pengumuman.

Contoh:
Pada tanggal 15 Maret 2011 PT. JAK mengumumkan bahwa perusahaan akan membagikan dividen tunai sebesar Rp 1/lembar saham kepada para pemegang sahamnya. Ada 2,000,000 lembar saham yang sudah diterbitkan sampai saat itu.
Dividen rencananya akan dibagikan pada tanggal 1 Juni 2011. Untuk itu manajemen perusahaan mengundang para pemegang saham pada tanggal 15 April 2011 untuk memeriksa nilai dividen yang akan mereka terima. Ex-Dividen (penghentian penjualan saham sementara) adalah 16 Maret 2011. Jurnalnya akan menjadi sebagai berikut:

  • Pada tanggal pengumuman (15 Maret 2011)
  • Pada tanggal Ex-Dividen (16 Maret 2011)

16 Maret    Laba Ditahan (pengumuman dividen tunai)   Rp 2.000.000
                                     Hutang Dividen                              Rp 2.000.000

 
  • Pada tanggal pencatatan (15 April 2011)
Tidak ada pencatatan yang perlu dilakukan. Perusahaan hanya menunjukan memo pencatatan yang dilakukan pada tanggal 15 April 2011 yang lalu, sehingga masing-masing pemegang saham tau berapa besarnya dividen yang akan ereka terima pada saat pembayaran nanti.

15 April    Tidak ada Jurnal
 
  • Pada tanggal pembayaran (1 Juni 2011)

1 Juni        Hutang Dividen    Rp 2.000.000
                            Kas                 Rp 2.000.000
 
Dividen Saham

Dividen saham (stock dividend) adalah pembagian saham perusahaan yang bersangkutan secara pro rata kepada pemegang sahamnya. Jika dividen tunai dibayarkan dalam bentuk tunai, dividen saham dibayarkan dalam bentuk saham.
 
Selain pembagian dividen dalam bentuk surat berharga, alternatif yang paling sering dilakukan adalah dividen dalam bentuk saham—bila perusahaan kekurangan likuiditas (kas). Pembagian dividen jenis stock biasanya diberikan secara merata bagi semua pemegang saham.
 
Pembagian dividen saham sesungguhnya tidak menyebabkan kekayaan perusahaan berkurang. Nilai aset bersih perusahaan, tetap seperti sebelum pembagian dividen. Demikian halnya dengan komposisi kepemilikan. Transaksi dilakukan dengan cara mengkapitalisasi laba ditahan. Artinya saldo laba di tahan (sebagian atau seluruhnya) dipindahkan ke akun modal. Sehingga modal disetor bertambah, sedangkan laba ditahan berkurang atau habis.
 
Tujuan dividen saham ialah sebagai berikut:
  1. Memenuhi  harapan pemegang saham untuk mendapatkan dividen tanpa mengeluarkan uang tunai. 
  2. Meningkatkan daya jual saham perusahaan. Ketika jumlah saham di pasar meningkat, harga pasar saham per lembarnya akan turun. Penurunan harga pasar tersebut akan memudahkan para investor yang lebih kecil untuk membeli saham perusahaan.
  3. Menekankan bahwa sebagian dari ekuitas pemegang saham telah diinvestasi ulang secara permanen ke dalam usaha (dan tidak tersedia untuk dividen tunai).

Perlakuan akuntansi dividen saham berbeda-beda tergantung porsi dividen saham yang dibagikan:

1.    Dividen Saham Jumlah Kecil
 
Untuk dividen saham dalam jumlah kecil (kurang dari 25% saham beredar, maka saham yang akan diterbitkan sebagai dividen dinilai sebesar harga pasar wajarnya. Sebagai ilustrasi, asumsikan posisi ekuitas pemilik PT. JAK, sebelum dividen saham diumumkan, adalah sebagai berikut:
 
Saham biasa Rp 20 par (30,000 lembar saham beredar)          = Rp    600.000
Tambahan modal disetor                                                       = Rp    300.000
Laba Ditahan                                                                         = Rp    600.000
Total Ekuitas Pemilik                                                             = Rp 1.500.000
 
Contoh:
PT. JAK mengumumkan pembagian dividen dalam bentuk saham sebesar 20% dari saham beredar (30,000 x 20% = 6000 lembar). Pada tanggal yang sama, harga pasar saham PT. JAK adalah Rp 25/lembar. Dengan demikian, maka harga pasar wajar atas 6000 lembar saham yang akan dibagikan sebagai dividen adalah Rp 150,000. Jurnal yang diperlukan:
  • Pada saat pengumuman
  • Pada saat penerbitan saham untuk dividen

    Laba Ditahan                                                   Rp 150.000
        Dividen saham biasa tersedia untuk dibagi          Rp 120.000
        Tambahan modal disetor dari dividen saham       Rp   30.000

 
Setelah saham untuk dividen diterbitkan, maka posisi ekuitas pemilik menjadi sebagai berikut:
   
        Dividen saham biasa tersedia untuk dibagi        Rp 120.000
                   Saham biasa                                                Rp 120.000


Saham biasa Rp 20 par (36.000 lembar beredar)             = Rp    720.000
Tambahan modal disetor                                               = Rp    330.000
Laba Ditahan                                                                 = Rp    450.000
Total Ekuitas Pemilik                                                     = Rp 1.500.000

2.    Dividen Saham Dalam Jumlah Besar
 
Untuk dividen saham dalam jumlah besar (lebih dari 25% sisa saham belum terjual), maka saham yang akan diterbitkan sebagai dividen dinilai sebesar nilai par-nya. Sebagai ilustrasi, anggap PT. JAK mengumumkan pembagian dividen sebesar 50% dari total saham beredar (informasi lainnya sama seperti ilustrasi sebelumnya). Jurnal yang diperlukan:
  • Pada saat pengumuman
  • Pada saat penerbitan saham untuk dividen dijurnal:
   
        Laba Ditahan (50% x 30.000 lembar x Rp 20) =    Rp 300.000
            Divien saham biasa tersedia untuk dibagi              Rp 300.000





1 komentar:

  1. Perkenalkan, saya dari tim kumpulbagi. Saya ingin tau, apakah kiranya anda berencana untuk mengoleksi files menggunakan hosting yang baru?
    Jika ya, silahkan kunjungi website ini www.kumpulbagi.com untuk info selengkapnya.

    Di sana anda bisa dengan bebas share dan mendowload foto-foto keluarga dan trip, music, video, filem dll dalam jumlah dan waktu yang tidak terbatas, setelah registrasi terlebih dahulu. Gratis :)

    BalasHapus